Jual Gasa Oil Di Tanah Abang Jakarta Pusat


Distributor, Agen Toko Obat , Jual,  Gasa Oil , Obat Pembesar Penis, Minyak Pembesar Alat Vital , Kirim Langsung Via Kurir  , JNE atau POS , Lion Express, Tiba 1x24 Jam Kota Provinsi , 2 x24 Jam Untuk Kota Kabupaten. Seluruh Wilayah Indonesia. Khusus Jakarta Pusat : Cempaka Putih, Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih Timur, Rawasari, Gambir, Cideng,  Duri Pulo, Kebon Kelapa, Petojo Selatan, Petojo Utara, Johar Baru, Galur Johar Baru, Kampung Rawa, Tanah Tinggi, Kemayoran, Cempaka Baru, Gunung Sahari Selatan, Harapan Mulya, Kebon Kosong, Kemayoran ,Serdang , Sumur Batu, Utan Panjang, Menteng, Cikini, Gondangdia, Kebon Sirih, Menteng, Pegangsaan, Sawah Besar, Gunung Sahari Utara, Karang Anyar, Kartini, Mangga Dua Selatan, Pasar Baru, Bungur ,Kenari ,Kramat Kwitang, Paseban ,Senen, Tanah Abang , Bendungan Hilir, Gelora, Kampung Bali, Karet , Tengsin , Kebon Kacang, Kebon Melati, Petamburan.  Via Kurir dalam  JNE atau POS , Lion Express, 


Jual Gasa Oil Di Tanah Abang Jakarta Pusat

GASA OIL
Melancarkan Peredaran Darah Mr.P.
Massage Oil For Men - Minyak Pijat KHUSUS Pria Dewasa


"ihhhh kecil gitu!" Jelas banget kamu bakalan malu dibilang begitu oleh pasanganmu ketika copot celana, lalu kamu pun menghibur diri "kecil-kecil cabe rawit lho!" begitu dalihmu.

jual-gasa-oil-di-tanah-abang-jakarta-pusat

TAPI tahukah kamu? karena nggak mau menyakitimu, maka pasanganmu cuma bergumam dihatinya "huh! nggak ngaruh cabe rawit, yang gue pengen itu kelasnya TERONG bukan cabe!" Pernah nyobain ngupil pake lidi nggak? nah gitu deh... yang ada rasanya cuman GELI bukannya NIKMAT! nah lo #makjleb kan?!!! 

KINI ADA SOLUSINYA! bahkan sebelum launching sudah bikin GEGER dunia onlineshop!




BAGAIMANA TIDAK? GASA OIL menjadi Massage Oil For Men yang PERTAMA & SATU-SATUNYA yang bisa di demokan/ dibuktikan langsung membuat KEKAR urat-urat secara instant dalam hitungan MENIT dihadapan konsumen & bisa didemokan tanpa mereka harus copot celana! Karena khasiat utamanya untuk melancarkan sirkulasi darah di area vital pria sehingga bisa menambah diameter/ volume Mr.P jika dipijat RUTIN setiap hari selama minimal 1-2 bulan (hasil setiap orang berbeda).

GASA OIL sudah berijin resmi BPOM RI, bukan produk nggak jelas/ abal-abal yang belum pernah di uji kandungannya apakah berbahaya dalam jangka panjang/ merugikan konsumen!



jual-gasa-oil-makassar

Demi KEAMANAN & KESEHATAN anda, selalu gunakan produk yang sudah memiliki IJIN RESMI dari BPOM RI - apalagi menyangkut organ vital anda satu-satunya! sekali IMPOTEN anda akan menyesal seumur hidup!


MANFAAT GASA OIL 

GASA OIL adalah minyak perawatan pria dewasa yang bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah pada alat vital pria tapi selain itu juga memberi QUADRUPLE ACTION bagi pria & pasangannya sekaligus! simak manfaat QUADRUPLE ACTIONNYA berikut ini : 

  • MELANCARKAN PEREDARAN DARAH alat vital pria (sehingga menambah volume) jika di pijat rutin setiap hari (SESUDAH mandi) selama minimal 1-2 bulan. 
  • Membuat KEKAR urat-urat di organ vital dalam hitungan MENIT (INSTANT)! sehingga menambah gairah pasangan ketika melihatnya & memberi sensasi sensual saat hubungan intim tanpa kondom (lihat demo dibawah ini yang diaplikasikan di urat tangan) 
  • AROMA EROTIS - yang bisa menambah gairah pasangan ketika mencium aromanya. 
  • SENSUAL & AMAN - jika tertelan (tanpa dicuci) tanpa efek samping, tidak panas, tidak kebas, sudah didemokan ditelan oleh formulator & jika digunakan tanpa kondom & pemakaian GASAOIl tidak dicuci, akan membuat otot-otot vagina istri menjadi lebih kencang saat hubungan pasutri. sehingga memberi efek "daya cengkeram" yang sensasional.


LIVE DEMO PERTAMA & SATU-SATUNYA

pelancar peredaran darah Mr.P sehingga menambah diameter/ volume alat vital pria yang bisa dibuktikan LIVE dalam hitungan MENIT! melalui urat-urat tangan TANPA harus lepas celana & terkena pasal UU Pornografi! Nah sudah bisa dibayangkan? jika GASA OIL dioleskan ke penis anda?


  • Dioles 1 menit : GASA OIL di KOCOK dulu lalu disemprotkan 3x ditangan kemudian di oles merata sambil di pijat selama 3 menit. Hasil pada setiap orang berbeda-beda. 
  • Dioles 2 menit :GASA OIL di KOCOK dulu lalu disemprotkan 3x ditangan kemudian di oles merata sambil di pijat selama 3 menit. Hasil pada setiap orang berbeda-beda.



  • Dioles 3 menit : GASA OIL di KOCOK dulu lalu disemprotkan 3x ditangan kemudian di oles merata sambil di pijat selama 3 menit. Hasil pada setiap orang berbeda-beda.
  • Dioles 5 menit : GASA OIL di KOCOK dulu lalu disemprotkan 3x ditangan kemudian di oles merata sambil di pijat selama 3 menit. Hasil pada setiap orang berbeda-beda.

Nah sudah bisa dibayangkan? jika GASA OIL dioleskan ke penis anda!


Cara pakai gasa oil- untuk 2 tujuan :

Yang PERTAMA Untuk KEHARMONISAN hubungan intim dengan membuat Mr.P berurat kekar (berotot) sekaligus memberi sensasi sensual saat hubungan & yang ke DUA sebagai minyak TERAPI PIJAT untuk melancarkan Peredaran Darah alat vital/ Mr.P. GASA OIL tidak perlu dicuci, tidak panas, tidak kebas, mengandung AROMA EROTIS yang bisa menambah gairah lawan jenis & aman jika tertelan.

 Simak CARA PAKAI GASA OIL berikut ini :


Untuk Hubungan Pasutri Gunakan kapan saja sebelum hubungan intim, kondisi ideal lakukan saat setengah ereksi/ saat ereksi penuh, GASA OIL diKOCOK dulu agar formulanya bercampur> lalu semprotkan 3x ke Mr.P > ratakan > pijat 1 arah kedepan (pangkal ke kepala) selama 5 menit agar meresap & urat-urat mulai terlihat kekar (berotot/ muscular), setelah itu bisa langsung digunakan untuk hubungan tanpa perlu dicuci. urat yang terlihat kekar + aroma EROTIS akan membuat pasangan lebih bergairah & merasakan sensasi yang luar biasa saat hubungan intim.

cara-membesarkan-penis


Untuk Melancarkan Peredaran Darah Alat Vital Lakukan setiap hari selama 1-2 bulan, sesudah mandi, kondisi ideal lakukan saat setengah ereksi/ saat ereksi penuh, GASA OIL diKOCOK dulu agar formulanya bercampur > lalu Semprotkan 3x ke Mr.P > ratakan > pijat pijat 1 arah kedepan (pangkal ke kepala) selama 5 menit agar meresap, semakin meresap khasiatnya akan semakin terlihat. Jika rutin tanpa putus maka dalam 1-2 bulan akan terlihat perubahan volume Mr.P yang semakin besar saat ereksi. Anatomi Penis sebelum & saat ereksi Ereksi terjadi karena Corpus Cavernosum terisi dengan darah & mengembang, pembuluh darah arteri juga semakin membesar.

GASA OIL akan membuat pembuluh darah membesar sehingga lebih banyak dialiri darah. GASA OIL "bukan" untuk mengobati Disfungsi Ereksi, GASA OIL untuk melancarkan peredaran darah organ intim pria sehingga menambah volume/ diameternya jika digunakan rutin selama minimal 1-2 bulan. di pijat sesudah mandi selama 3-5 menit dan ATAU dipijat 3-5 menit sebelum hubungan intim untuk membesarkan URAT alat vital secara instant untuk memberi sensasi erotis saat hubungan intim. 

Anatomi Penis sebelum & saat ereksi
Ereksi terjadi karena Corpus Cavernosum terisi dengan darah & mengembang, pembuluh darah arteri juga semakin membesar.

GASA OIL akan membuat pembuluh darah membesar sehingga lebih banyak dialiri darah.

GASA OIL "bukan" untuk mengobati Disfungsi Ereksi, GASA OIL untuk melancarkan peredaran darah organ intim pria sehingga menambah volume/ diameternya jika digunakan rutin selama minimal 1-2 bulan. di pijat sesudah mandi selama 3-5 menit dan ATAU dipijat 3-5 menit sebelum hubungan intim untuk membesarkan URAT alat vital secara instant untuk memberi sensasi erotis saat hubungan intim.


Bikin ISTRI Ketagihan MALAM INI!

Dapatkan HARGA PERDANA! KHUSUS 100 PEMBELI PERTAMA hari ini akan mendapat




HARGA PERDANA = Rp.300rb/ box 
(1 botol isi 20 ml).

Layanan Pengiriman untuk  Kota Provinsi - Kabupaten  di Indonesia 

  • Sumatra : Banda Aceh, Langsa, Lhokseumawe, Sabang, Subulussalam, Binjai, Gunungsitoli, Medan, Padang Sidempuan, Pematangsiantar, Sibolga, Tanjung balai, Tebing Tinggi, Bengkulu, Jambi, Sungai penuh, Dumai, Pekanbaru, Bukittinggi, Padang, Padang Panjang, Pariaman, Payakumbuh, Sawahlunto, Solok, Lubuk,linggau,Pagar Alam, Palembang, Prabumulih, Bandar Lampung, Metro, Pangkal pinang, Batam, Tanjung pinang. 
  • Jawa : Bandung, Banjar, Batu, Bekasi, Blitar, Bogor, Cilegon, Cimahi, Cirebon, Depok, Jakarta, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Kediri, Madiun, Magelang, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Pekalongan, Probolinggo, Salatiga, Semarang, Serang, Sukabumi, Surabaya, Surakarta, Tasikmalaya, Tangerang, Tangerang Selatan, Tegal, Yogyakarta. 
  • Kalimantan : Pontianak,Singkawang, Banjar, baru, Banjarmasin, Palangka Raya, Balikpapan, Bontang, Samarinda, Tarakan
  • Nusa Tenggara, Denpasar, Bima, Mataram, Kupang
  • Sulawesi : Gorontalo, Kota Makassar, Palopo, Parepare, Baubau, Kendari, Palu,Bitung, Kotamobagu, Manado,Tomohon
  • Maluku Ambon,Tual,Ternate,Tidore Kepulauan
  • Papua : Jayapura, Sorong. Manokwari

Kota Makassar

Kota Makassar

Kota Makassar dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujung Pandang) adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur dan pada masa lalu pernah menjadi ibu kota Negara Indonesia Timur dan Provinsi Sulawesi. Makassar terletak di pesisir barat daya Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.

kota-makassar


Nama Makassar sudah disebutkan dalam pupuh 14/3 kitab Nagarakretagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14, sebagai salah satu daerah taklukkan Majapahit.[6] Walaupun demikian, Raja Gowa ke-9 Tumaparisi Kallonna (1510-1546) diperkirakan adalah tokoh pertama yang benar-benar mengembangkan kota Makassar.[7] Ia memindahkan pusat kerajaan dari pedalaman ke tepi pantai, mendirikan benteng di muara Sungai Jeneberang, serta mengangkat seorang syahbandar untuk mengatur perdagangan.[7] Pada abad ke-16, Makassar menjadi pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur, sekaligus menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar menerapkan kebijakan perdagangan bebas yang ketat, di mana seluruh pengunjung ke Makassar berhak melakukan perniagaan disana dan menolak upaya VOC (Belanda) untuk memperoleh hak monopoli di kota tersebut. Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut, pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan di Kepulauan Maluku dan juga menjadi markas yang penting bagi pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab.Semua keistimewaan ini tidak terlepas dari kebijaksanaan Raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu (Sultan Alauddin, Raja Gowa, dan Sultan Awalul Islam, Raja Tallo). Kontrol penguasa Makassar semakin menurun seiring semakin kuatnya pengaruh Belanda di wilayah tersebut dan menguatnya politik monopoli perdagangan rempah-rempah yang diterapkan Belanda melalui VOC. Pada tahun 1669, Belanda, bersama dengan La Tenri Tatta Arung Palakka dan beberapa kerajaan sekutu Belanda Melakukan penyerangan terhadap kerajaan Islam Gowa-Tallo yang mereka anggap sebagai Batu Penghalang terbesar untuk menguasai rempah-rempah di Indonesia timur. Setelah berperang habis-habisan mempertahankan kerajaan melawan beberapa koalisi kerajaan yang dipimpin oleh belanda, akhirnya Gowa-Tallo (Makassar) terdesak dan dengan terpaksa menanda tangani Perjanjian Bongaya. Penamaan Lambang Kota Makassar pada zaman penjajahan Belanda Kota ini dahulu bernama Ujung Pandang dan dipakai dari kira-kira tahun 1971 sampai tahun 1999. Alasan untuk mengganti nama Makassar menjadi Ujung Pandang dengan alasan politik, antara lain karena Makassar adalah nama sebuah suku bangsa padahal tidak semua penduduk kota Makassar adalah anggota dari etnik Makassar. Perang Dunia Kedua dan pendirian Republik Indonesia sekali lagi mengubah wajah Makassar. Hengkangnya sebagian besar warga asingnya pada tahun 1949 dan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing pada akhir tahun 1950-an menjadikannya kembali sebuah kota provinsi. Bahkan, sifat asli Makassar pun semakin menghilang dengan kedatangan warga baru dari daerah-daerah pedalaman yang berusaha menyelamatkan diri dari kekacauan akibat berbagai pergolakan pasca revolusi. Antara tahun 1930-an sampai tahun 1961 jumlah penduduk meningkat dari kurang lebih 90.000 jiwa menjadi hampir 400.000 orang, lebih daripada setengahnya pendatang baru dari wilayah luar kota. Hal ini dicerminkan dalam penggantian nama kota menjadi Ujung Pandang berdasarkan julukan ”Jumpandang” yang selama berabad-abad lamanya menandai Kota Makassar bagi orang pedalaman pada tahun 1971. Baru pada tahun 1999 kota ini dinamakan kembali Makassar, tepatnya 13 Oktober berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 Nama Ujung Pandang dikembalikan menjadi Kota Makassar dan sesuai Undang-Undang Pemerintahan Daerah luas wilayah bertambah kurang lebih 4 mil kearah laut 10.000 Ha, menjadi 27.577Ha [8] 

Ujung Pandang sendiri adalah nama sebuah kampung dalam wilayah Kota Makassar. Bermula di dekat Benteng Ujung Pandang sekarang ini, membujurlah suatu tanjung yang ditumbuhi rumpun-rumpun pandan. Sekarang Tanjung ini tidak ada lagi. Nama Ujung Pandang mulai dikenal pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-X, Tunipalangga yang pada tahun 1545 mendirikan benteng Ujung Pandang sebagai kelengkapan benteng-benteng kerajaan Gowa yang sudah ada sebelumnya, antara lain Barombong, Somba Opu, Panakukang dan benteng-benteng kecil lainnya. Setelah bagian luar benteng selesai, didirikanlah bangunan khas Gowa (Balla Lompoa) di dalamnya yang terbuat dari kayu. Sementara di sekitar benteng terbentuk kampung yang semakin lama semakin ramai. Disanalah kampung Jourpandan (Juppandang). Sedangkan Benteng dijadikan sebagai kota kecil di tepi pantai Losari. Beberapa tahun kemudian benteng Ujung Pandang jatuh ke tangan Belanda, usai perang Makassar, dengan disetujuinya Perjanjian Bungaya tahun 1667, benteng itu diserahkan. Kemudian Speelmen mengubah namanya menjadi Fort Rotterdam. Bangunan-bangunan bermotif Gowa di Fort Rotterdam perlahan-lahan diganti dengan bangunan gaya barat seperti yang dapat kita saksikan sekarang. 

Ihwal nama Kota Makassar berubah menjadi Ujung Pandang terjadi pada tanggal 31 Agustus 1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1971. Tak kala itu Kota Makassar dimekarkan dari 21 kilometer persegi menjadi 115,87 Kilometer persegi, terdiri dari 11 wilayah kecamatan dan 62 lingkungan dengan penduduk sekitar 700 ribu jiwa. Pemekaran ini mengadopsi sebagian dari wilayah tiga kabupaten yakni Kabupaten Maros, Gowa dan Pangkajene Kepulauan. Sebagai “kompensasinya” nama Makassar diubah menjadi Ujung Pandang. 

Tentang kejadian bersejarah tersebut, Wali kotamadya Ujung Pandang Kolonel H. M. Daeng Patompo (alm) terpaksa menyetujui perubahan, demi perluasan wilayah kota. Sebab Bupati Gowa Kolonel K. S. Mas’ud dan Bupati Maros Kolonel H.M. Kasim DM menentang keras pemekaran tersebut. Untunglah pertentangan itu dapat diredam setelah Pangkowilhan III Letjen TNI Kemal Idris menjadi penengah, Walhasil Kedua Bupati daerah tersebut, mau menyerahkan sebagian wilayahnya asalkan nama Makassar diganti. Sejak awal proses perubahan nama Makassar menjadi Ujung Pandang, telah mendapat protes dari kalangan masyarakat. Terutama kalangan budayawan, seniman, sejarawan, pemerhati hukum dan pebisinis. Bahkan ketika itu sempat didekalarasikan Petisi Makassar oleh Prof. Dr. Andi Zainal Abidin Farid SH, Prof. Dr. Mattulada dan Drs. H. D. Mangemba, dari deklarasi petisi Makassar inilah polemik tentang nama terus mengalir dalam bentuk seminar, lokakarya dan sebagainya. Beberapa seminar yang membahas tentang polemik penggantian nama Makassar antara lain: Seminar Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 1981 di Hotel Raodah, diselenggarakan oleh SOKSI Sulsel. Diskusi panel Makassar Bersinar diselenggarakan 10 Nopember 1991 di gedung Harian Pedoman Rakyat lantai III. “Seminar Penelusuran Hari Lahirnya Makassar”, 21 Agustus 1995 di Makassar Golden Hotel. Namun Pemerintah Daerah maupun DPRD setempat, tidak juga tergugah untuk mengembalikan nama Makassar pada ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Nasib kota “Daeng” ini nyaris tak menentu, hingga akhirnya dipenghujung masa jabatan Presiden B.J. Habibie, nama Makassar dikembalikan, justru tanpa melalui proses yang berbelit. Dalam konsideran Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1999, di antaranya menyebutkan bahwa perubahan itu wujud keinginan masyarakat Ujung Pandang dengan mendapat dukungan DPRD Ujung Pandang dan perubahan ini sejalan dengan pasal 5 ayat (3) Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1999, bahwa perubahan nama daerah, ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Seiring perubahan dan pengembalian nama Makassar, maka nama Ujung Pandang kini tinggal kenangan dan selanjutnya semua elemen masyarakat kota mulai dari para budayawan, pemerintah serta masyarakat kemudian mengadakan penelurusan dan pengkajian sejarah Makassar, Hasilnya Pemerintah Daerah Nomor 1 Tahun 2000, menetapkan Hari jadi Kota Makassar, tanggal 9 Nopember 1607. Dan untuk pertama kali Hari Jadi Kota Makassar ke 393, diperingati pada tanggal 9 November 2000. 

Nama Makassar berasal dari sebuah kata dalam bahasa Makassar "Mangkasarak" yang berarti yang metampakkan diri atau yang bersifat terbuka.

Kecamatan Di Kota Makassar Sulawesi Selatan 


Biringkanaya Bulurokeng, Daya, Paccerakkang, Pai, Sudiang, Sudiang Raya, Untia, Laikang, Bakung, Berua, Katimbang
Bontoala Baraya, Bontoala, Bontoala Parang, Bontoala Tua, Bunga Ejaya, Gaddong, Layang, Malimongan Baru, Parang Layang, Timungan Lompoa, Tompo Balang, Wajo Baru
Makassar Bara Baraya, Bara Baraya Selatan, Bara Baraya Timur, Bara Baraya Utara, Barana, Lariang Bangi, Maccini, Maccini Gusung, Maccini Parang, Mardekaya, Mardekaya Selatan, Mardekaya Utara, Maricaya, Maricaya Baru
Mamajang Baji Mappakasunggu, Bonto Biraeng, Bonto Lebang, Karang Anyar, Labuang Baji, Mamajang Dalam, Mamajang Luar, Mandala, Maricaya Selatan, Pa'batong, Parang, Sambung Jawa, Tamparang Keke
Manggala Antang, Bangkala, Batua, Borong, Manggala, Tamangapa, Biring Romang, Bintowa
Mariso Bontorannu, Kampung Buyang, Kunjung Mae, Lette, Mario, Mariso, Mattoangin, Panambungan, Tamarunang
Panakukkang Karampuang, Karuwisi, Karuwisi Utara, Masale, Pampang, Panaikang, Pandang, Paropo, Sinrijala, Tamamaung, Tello Baru
Rappocini Balla Parang, Banta Bantaeng, Bonto Makkio, Bua Kana, Gunung Sari, Karunrung, Kassi-Kassi, Mappala, Rappocini, Tidung, Minasa Upa.
Tallo Buloa, Bunga Eja Beru, Kalukuang, Kaluku Bodoa, La'latang, Lakkang, Lembo, Pannampu, Rappojawa, Rappokalling, Suangga, Tallo, Tammua, Ujung Pandang Baru, Wala-Walaya
Tamalanrea Bira, Kapasa, Parangloe, Tamalanrea, Tamalanrea Indah, Tamalanrea Jaya, Kapasa Raya, Buntusu
Tamalate Balang Baru, Barombong, Bongaya, Jongaya, Maccini Sombala, Mangasa, Mannuruki, Pa'baeng Baeng, Parang Tambung, Tanjung Merdeka, Bonto Duri
Ujung Pandang Baru, Bulo Gading, Lae-Lae, Lajangiru, Losari, Maloku, Mangkura, Pisang Selatan, Pisang Utara, Sawerigading
Ujung Tanah Barrang Caddi, Barrang Lompo, Camba Berua, Cambaya, Gusung, Pattingaloang, Pattingaloang Baru, Pulau Kodingareng, Tabaringan, Tamalabba, Totaka, Ujung Tanah
Wajo Butung, Ende, Malimongan, Malimongan Tua, Mampu, Melayu, Melayu Baru, Pattunuang.

Kota Di Daerah Sulawesi Selatan 


Kabupaten Bantaeng Bantaeng Ilham Syah Azikin 395,83 176.699 446,4 8 21/46
Bantaeng Regency Logo.png
Locator Bantaeng Regency.svg
2
Kabupaten Barru Barru Suardi Saleh 1.174,71 165.983 141,3 7 15/40
Barru Regency Logo.png
Locator Barru Regency.svg
3
Kabupaten Bone Watampone Andi Fahsar M. Padjalangi 4.559 717.268 157 27 44/328
Bone Regency Logo.png
Locator Bone Regency.svg
4
Kabupaten Bulukumba Bulukumba Andi Muh. Sukri A. Sappewali 1.154,67 394.560 341,71 10 27/109
Bulukumba Regency Logo.png
Locator Bulukumba Regency.svg
5
Kabupaten Enrekang Enrekang Muslimin Bando 1.786,01 190.579 106,71 12 17/112
Lambang Kabupaten Enrekang.png
Locator Enrekang Regency.svg
6
Kabupaten Gowa Sungguminasa Adnan Purichta Ichsan 1.883,32 652.329 350 18 46/121
Lambang Kabupaten Gowa.png
Locator Gowa Regency.svg
7
Kabupaten Jeneponto Bontosunggu Iksan Iskandar 749,79 342.222 460 11 31/82
Logo-kabupaten-jeneponto.jpeg
Locator Jeneponto Regency.svg
8
Kabupaten Kepulauan Selayar Benteng Basli Ali 10.503,69 122.055 12 11 7/81
Logo Kabupaten Kepulauan Selayar.png
Locator Selayar Regency.svg
9
Kabupaten Luwu Belopa Basmin Mattayang 3.000,25 332.482 110,82 21 20/207
Luwu Regency Logo.png
Locator Luwu Regency.svg
10
Kabupaten Luwu Timur Malili Thoriq Husler 6.944,88 243.069 35 11 3/124
Lambang Kabupaten Luwu Timur.png
Locator Luwu Timur Regency.svg
11
Kabupaten Luwu Utara Masamba Indah Putri Indriani 7.502,58 287.472 38,32 11 7/166
Luwu Utara Logo (North Luwu).png
Locator Luwu Utara Regency.svg
12
Kabupaten Maros Turikale M. Hatta Rahman 1.619,12 322.212 199 14 23/80
Maros Regency Official Logo.png
Locator Maros Regency.svg
13
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Pangkajene Syamsuddin A. Hamid Batara 1.236,27 305.758 250 13 38/65
Official Regency Logo of Pangkajene dan Kepulauan.png
Locator Pangkajene Kepulauan Regency.svg
14
Kabupaten Pinrang Pinrang Andi Irwan Hamid 1.961,77 351.161 180 12 39/69
Official Logo of Pinrang Regency.png
Locator Pinrang Regency.svg
15
Kabupaten Sidenreng Rappang Watang Sidenreng Dollah Mando 2.506,19 278.004 110 11 38/68
Official Logo of Sidenreng Rappang Regency.png
Locator Sidenreng Rappang Regency.svg
16
Kabupaten Sinjai Balangnipa Andi Seto Gadhista Asapa 819,96 228.936 280 9 13/67
Lambang Kabupaten Sinjai.png
Locator Sinjai Regency.svg
17
Kabupaten Soppeng Watansoppeng Andi Kaswadi Razak 1.359,44 223.757 160 8 21/49
Official Logo of Soppeng Regency.png
Locator Soppeng Regency.svg
18
Kabupaten Takalar Pattallassang Syamsari Kitta 566,51 269.171 480 9 24/76
Lambang Kabupaten Takalar.png
Locator Takalar Regency.svg
19
Kabupaten Tana Toraja Makale Nicodemus Biringkanae 2.054,30 221.795 110 19 47/112
Coat of Arms, Tana Toraga Regency.png
Locator Tana Toraja Regency.svg
20
Kabupaten Toraja Utara Rantepao Kalatiku Paembonan 1.151,47 215.400 190 21 40/111
Coat of Arms of Toraja Utara Regency.png
Locator North Toraja Regency.svg
21
Kabupaten Wajo Sengkang Amran Mahmud 2.056,20 384.694 190 14 48/142
Lambang Kabupaten Wajo.png
Locator Wajo Regency.svg
22
Kota Makassar - Iqbal Samad Suhaeb (Pj.) menggantikan Moh. Ramdhan Pomanto 175,77 1.334.090 7.600 15 153/-
Coat of Arms of City Makassar.png
Locator Makassar City.svg
23
Kota Palopo - Judas Amir 247,52 148.033 600 9 48/-
Lambang Kota Palopo COA.jpg
Locator Palopo City.svg
24
Kota Parepare - Taufan Pawe 99,33 132.048 1.329 4 22/-
Lambang Kota Parepare.png
Locator Parepare City.svg

Kota Di Seluruh Indonesia

Sumatra : Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi,Sumatra Selatan, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung. 
Jawa
JakartaJawa BaratBantenJawa TengahYogyakartaJawa Timur
Kalimantan
Kalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan SelatanKalimantan TimurKalimantan Utara
Nusa Tenggara
BaliNusa Tenggara BaratNusa Tenggara Timur
Sulawesi
Sulawesi BaratSulawesi SelatanSulawesi TengahSulawesi TenggaraSulawesi UtaraGorontalo
Maluku
MalukuMaluku Utara
Papua
Papua BaratPapua


Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan 

Sulawesi Selatan (disingkat Sulsel) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar.


Geografi
Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12' - 8° Lintang Selatan dan 116°48' - 122°36' Bujur Timur. Luas wilayahnya 45.764,53 km². Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat dan Laut Flores di selatan.

Sosial kemasyarakatan, Suku bangsa, Perempuan dari Suku Toraja dengan pakaian adatnya.
Bugis,Makassar ,Mandar,Toraja ,Duri ,Pattinjo ,Maiwa ,Endekan ,Pattae ,Kajang/Konjo


Bahasa, Bahasa yang umum digunakan adalah:

Bahasa Makassar adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah Makassar dan Sekitarnya. Tersebar di Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, sebagian Bulukumba sebagian Maros dan sebagian Pangkep.
Bahasa Bugis adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah Bone sampai ke Kabupaten Pinrang, Sinjai, Barru, Pangkep, Maros, Kota Pare Pare, Sidrap, Wajo, Soppeng Sampai di daerah Enrekang, bahasa ini adalah bahasa yang paling banyak di pakai oleh masyarakat Sulawesi Selatan.
Bahasa Pettae adalah salah satu bahasa yang dipertuturkan di daerah Tana Luwu, mulai dari Siwa,Kabupaten Wajo, Enrekang Duri, sampai ke Kolaka Utara,Sulawesi Tenggara.
Bahasa Toraja adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara dan sekitarnya.
Bahasa Mandar adalah bahasa suku Mandar, yang tinggal di provinsi Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Mamuju, Polewali Mandar, Majene dan Mamuju Utara. Di samping di wilayah-wilayah inti suku ini, mereka juga tersebar di pesisir Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
Bahasa Massenrempulu adalah salah satu rumpun bahasa Austronesia di Sulawesi Selatan. Bahasa ini memiliki tiga kelompok dialek di Kabupaten Enrekang, yaitu dialek Duri, Endekang dan Maiwa. Kelompok dialek bahasa Duri memilki kedekatan dengan bahasa Toraja dan bahasa Tae' Luwu. Penuturnya tersebar di wilayah utara Gunung Bambapuang, Kabupaten Enrekang sampai wilayah perbatasan Tana Toraja. Kelompok dialek bahasa Endekang mempunyai penutur di ibu kota Kabupaten Enrekang dan beberapa kecamatan sekitarnya. Sedangkan penutur kelompok dialek bahasa Maiwa terdapat di Kecamatan Maiwa dan di Kecamatan Bungin (Maiwa Atas).
Bahasa Konjo terbagi menjadi dua yaitu Bahasa Konjo pesisir dan Bahasa Konjo Pegunungan, Konjo Pesisir tinggal di kawasan pesisir Bulukumba dan Sekitarnya, di sudut tenggara bagian selatan pulau Sulawesi sedangkan Konjo pegunungan tinggal di kawasan tenggara gunung Bawakaraeng.
Bahasa Selayar adalah bahasa yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan yang bermukim diujung selatan provinsi ini khususnya Kab. Kep. Selayar.
Agama
Mayoritas beragama Islam, kecuali di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara dan sebagian wilayah di Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu beragama Kristen Protestan.

Budaya dan adat istiadat

Salah satu kebiasaan yang cukup dikenal di Sulawesi Selatan adalah Mappalili. Mappalili (Bugis) atau Appalili (Makassar) berasal dari kata palili yang memiliki makna untuk menjaga tanaman padi dari sesuatu yang akan mengganggu atau menghancurkannya. Mappalili atau Appalili adalah ritual turun-temurun yang dipegang oleh masyarakat Sulawesi Selatan, masyarakat dari Kabupaten Pangkep terutama Mappalili adalah bagian dari budaya yang sudah diselenggarakan sejak beberapa tahun lalu. Mappalili adalah tanda untuk mulai menanam padi. Tujuannya adalah untuk daerah kosong yang akan ditanam, disalipuri (Bugis) atau dilebbu (Makassar) atau disimpan dari gangguan yang biasanya mengurangi produksi.

Jumlah penduduk
Sampai dengan Mei 2010, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 8.032.551 jiwa dengan pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan 4.111.008 orang perempuan. Pada tahun 2013, penduduk di Sulawesi Selatan sudah mencapai 8.342.047 jiwa.[4]

Senjata Tradisional
Badik
Papporok
Kawali
Masakan/Makanan Tradisional
Pisang Epe
Pisang ijo
Bassang
Coto Makassar
Kapurung
Lawa Bale
Nasu Palekko
Roti Maros
Tenteng
Baje Bandong
Bipang
Benno
Baroncong
Sop Saudara
Barongko
Bandang-Bandang
Sup Konro
Pallubasa
Pallu Butung
Pa’piong
Kue Biji Nangka
Cucur Bayao
Jalangkote
Putu Cangkiri
Roko-roko Cangkuning
Songkolo Bagadang
Pemerintahan
5 tahun setelah kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950, yang menjadi dasar hukum berdirinya Provinsi Administratif Sulawesi. 10 tahun kemudian, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 47 Tahun 1960 yang mengesahkan terbentuknya Sulawesi Selatan dan Tenggara. 4 tahun setelah itu, melalui UU Nomor 13 Tahun 1964 pemerintah memisahkan Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan. Terakhir, pemerintah memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.

Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara dan Polewali Mandar yang tadinya merupakan kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan resmi menjadi kabupaten di provinsi Sulawesi Barat seiring dengan berdirinya provinsi tersebut pada tanggal 5 Oktober 2004 berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.

Kecamatan Di Kota Makassar Sulawesi Selatan 


Biringkanaya Bulurokeng, Daya, Paccerakkang, Pai, Sudiang, Sudiang Raya, Untia, Laikang, Bakung, Berua, Katimbang
Bontoala Baraya, Bontoala, Bontoala Parang, Bontoala Tua, Bunga Ejaya, Gaddong, Layang, Malimongan Baru, Parang Layang, Timungan Lompoa, Tompo Balang, Wajo Baru
Makassar Bara Baraya, Bara Baraya Selatan, Bara Baraya Timur, Bara Baraya Utara, Barana, Lariang Bangi, Maccini, Maccini Gusung, Maccini Parang, Mardekaya, Mardekaya Selatan, Mardekaya Utara, Maricaya, Maricaya Baru
Mamajang Baji Mappakasunggu, Bonto Biraeng, Bonto Lebang, Karang Anyar, Labuang Baji, Mamajang Dalam, Mamajang Luar, Mandala, Maricaya Selatan, Pa'batong, Parang, Sambung Jawa, Tamparang Keke
Manggala Antang, Bangkala, Batua, Borong, Manggala, Tamangapa, Biring Romang, Bintowa
Mariso Bontorannu, Kampung Buyang, Kunjung Mae, Lette, Mario, Mariso, Mattoangin, Panambungan, Tamarunang
Panakukkang Karampuang, Karuwisi, Karuwisi Utara, Masale, Pampang, Panaikang, Pandang, Paropo, Sinrijala, Tamamaung, Tello Baru
Rappocini Balla Parang, Banta Bantaeng, Bonto Makkio, Bua Kana, Gunung Sari, Karunrung, Kassi-Kassi, Mappala, Rappocini, Tidung, Minasa Upa.
Tallo Buloa, Bunga Eja Beru, Kalukuang, Kaluku Bodoa, La'latang, Lakkang, Lembo, Pannampu, Rappojawa, Rappokalling, Suangga, Tallo, Tammua, Ujung Pandang Baru, Wala-Walaya
Tamalanrea Bira, Kapasa, Parangloe, Tamalanrea, Tamalanrea Indah, Tamalanrea Jaya, Kapasa Raya, Buntusu
Tamalate Balang Baru, Barombong, Bongaya, Jongaya, Maccini Sombala, Mangasa, Mannuruki, Pa'baeng Baeng, Parang Tambung, Tanjung Merdeka, Bonto Duri
Ujung Pandang Baru, Bulo Gading, Lae-Lae, Lajangiru, Losari, Maloku, Mangkura, Pisang Selatan, Pisang Utara, Sawerigading
Ujung Tanah Barrang Caddi, Barrang Lompo, Camba Berua, Cambaya, Gusung, Pattingaloang, Pattingaloang Baru, Pulau Kodingareng, Tabaringan, Tamalabba, Totaka, Ujung Tanah
Wajo Butung, Ende, Malimongan, Malimongan Tua, Mampu, Melayu, Melayu Baru, Pattunuang.

Kota Di Daerah Sulawesi Selatan 



  1. Kabupaten Bantaeng Bantaeng
  2. Kabupaten Barru Barru
  3. Kabupaten Bone Watampone
  4. 'Kabupaten Bulukumba Bulukumba
  5. Kabupaten Enrekang Enrekang
  6. Kabupaten Gowa Sungguminasa
  7. Kabupaten Jeneponto Bontosunggu
  8. Kabupaten Kepulauan Selayar Benteng
  9. Kabupaten Luwu Belopa
  10. Kabupaten Luwu Timur Malili
  11. Kabupaten Luwu Utara Masamba
  12. Kabupaten Maros Turikale
  13. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Pangkajene
  14. Kabupaten Pinrang Pinrang
  15. Kabupaten Sidenreng Rappang Watang Sidenreng
  16. Kabupaten Sinjai Balangnipa
  17. Kabupaten Soppeng Watansoppeng
  18. Kabupaten Takalar Pattallassang
  19. Kabupaten Tana Toraja Makale
  20. Kabupaten Toraja Utara Rantepao Kalatiku 
  21. Kabupaten Wajo Sengkang
  22. Kota Makassar
  23. Kota Palopo
  24. Kota Parepare


Kota Di Seluruh Indonesia

Sumatra
AcehSumatra UtaraSumatra BaratBengkuluRiauKepulauan RiauJambiSumatra SelatanLampungKepulauan Bangka Belitung
Jawa
JakartaJawa BaratBantenJawa TengahYogyakartaJawa Timur
Kalimantan
Kalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan SelatanKalimantan TimurKalimantan Utara
Nusa Tenggara
BaliNusa Tenggara BaratNusa Tenggara Timur
Sulawesi
Sulawesi BaratSulawesi SelatanSulawesi TengahSulawesi TenggaraSulawesi UtaraGorontalo
Maluku
MalukuMaluku Utara
Papua
Papua BaratPapua

Sulawesi

Sulawesi 

Makassar, Sulawesi Selatan, Manado, Sulawesi Utara, Kendari, Sulawesi Tenggara, Palu, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Gorontalo , Bitung, Sulawesi Utara , Palopo, Sulawesi Selatan, Baubau, Sulawesi Tenggara , Parepare, Sulawesi Selatan, Kotamobagu, Sulawesi Utara.


sulawesi


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian "Celebes" beralih ke halaman ini. Untuk lukisan karya Max Ernst, lihat The Elephant Celebes. Sulawesi Sulawesi map.PNG Pembagian Provinsi Sulawesi Topography.png Geografi Lokasi Asia Tenggara Koordinat 02°S 121°EKoordinat: 02°S 121°E Kepulauan Kepulauan Sunda Besar Luas 180.681 km2 Peringkat luas ke-11 Titik tertinggi Rantemario (3,478 m) Pemerintahan Negara Indonesia Provinsi (ibu kota) Sulawesi Utara (Manado) Gorontalo (Gorontalo) Sulawesi Tengah (Palu) Sulawesi Barat (Mamuju) Sulawesi Selatan (Makassar) Sulawesi Tenggara (Kendari) Kota terbesar Makassar (1,339,374 jiwa; Sensus 2010) Demografi Penduduk 18.455.058 jiwa (tahun 2014) Kepadatan 105.7 jiwa/km2 Kelompok etnis Makassar, Bugis, Kaili, Mandar, Minahasa, Gorontalo, Toraja, Buton, Pamona, Mori, Banggai, Saluan, Balantak, Bajau, Mongondow, Muna. Sulawesi, dahulu dikenal sebagai Celebes (/ˈsɛlᵻbiːz/ atau /sᵻˈliːbiːz/), adalah sebuah pulau di Indonesia. Sulawesi merupakan salah satu dari empat Kepulauan Sunda Besar, dan merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia, yang terletak di sebelah timur Kalimantan, sebelah barat Kepulauan Maluku, dan sebelah selatan Mindanao dan Kepulauan Sulu, Filipina. Di Indonesia, hanya Pulau Sumatra, Kalimantan dan Papua yang lebih besar luas wilayahnya, dan hanya Pulau Jawa dan Sumatra yang memiliki populasi lebih banyak dari Sulawesi. Bentang alam di Sulawesi mencakup empat semenanjung: Semenanjung Minahasa di bagian utara; Semenanjung Timur; Semenanjung Selatan; dan Semenanjung Tenggara. Ada tiga teluk yang memisahkan semenanjung-semenanjung ini: yaitu Teluk Tomini di antara Semenanjung Minahasa dan Timur; Teluk Tolo di antara Semenanjung Timur dan Tenggara; dan Teluk Bone di antara Semenanjung Selatan dan Tenggara. Selat Makassar membentang di sepanjang sisi barat pulau dan memisahkan pulau ini dari Kalimantan. Daftar isi 1 Etimologi 2 Geografi 2.1 Kepulauan kecil 3 Geologi 4 Sejarah 5 Pemerintahan 5.1 Kota besar 6 Sumber daya alam 6.1 Daftar gunung di Sulawesi 6.2 Empat semenanjung utama 7 Bahasa 8 Bugis-Makassar 9 Lingkungan 9.1 Taman nasional dan cagar alam 10 Lihat juga 11 Catatan 12 Referensi 12.1 Rujukan 12.2 Daftar pustaka 13 Pranala luar Etimologi Nama Sulawesi diperkirakan berasal dari kata dalam bahasa-bahasa di Sulawesi Tengah yaitu kata sula yang berarti nusa (pulau) dan kata mesi yang berarti besi (logam), yang mungkin merujuk pada praktik perdagangan bijih besi hasil produksi tambang-tambang yang terdapat di sekitar Danau Matano, dekat Sorowako, Luwu Timur.[1] Sedangkan bangsa/orang-orang Portugis yang datang sekitar abad 14-15 masehi adalah bangsa asing pertama yang menggunakan nama Celebes untuk menyebut pulau Sulawesi secara keseluruhan. Geografi Gunung Tongkoko adalah sebuah gunung berapi di Sulawesi Utara Sulawesi adalah pulau terbesar kesebelas di dunia, meliputi area seluas 174600 km2 (67413 sq mi). Bagian tengah pulau ini bergunung-gunung dengan permukaan kasar, sehingga semenanjung di Sulawesi pada dasarnya jauh satu sama lain, yang lebih mudah dijangkau melalui laut daripada melalui jalan darat. Ada tiga teluk yang membagi semenanjung-semenanjung di Sulawesi, dari utara ke selatan, yaitu Teluk Tomini, Tolo dan Bone.[n 1] Ketiganya memisahkan Semenanjung Minahasa atau Semenanjung Utara, Semenanjung Timur, Semenanjung Tenggara dan Semenanjung Selatan. Selat Makassar membentang di sepanjang sisi barat pulau ini.[5] Sulawesi dikelilingi oleh Kalimantan di sebelah barat, oleh Filipina di sebelah utara, oleh Maluku di timur, serta oleh Flores dan Timor di selatan.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *